Otomotif

Mengapa Otomotif Amerika Gagal di Indonesia?

Mengapa Otomotif Amerika Gagal di Indonesia
Pada awal tahun 2016, salah satu merek otomotif terbesar dan tertua di dunia yang dikenal dengan nama Ford Motors mengumumkan bahwa mereka akan menarik diri dari Indonesia.

Sebuah negara yang memiliki salah satu populasi terbesar di dunia, dan salah satu pasar otomotif dengan pertumbuhan tercepat.

Pengumuman tersebut bahkan pernyataan langsung untuk menarik diri, yang menyebutkan bahwa pada akhir tahun ini, Ford Motors akan menutup semua operasi di Indonesia, menutup dealer, dan menghentikan penjualan dan impor.

Meskipun ada beberapa alasan mengapa mereka menarik diri dari pasar Indonesia, hal ini masih menjadi salah satu faktor; kegagalan raksasa Amerika untuk bertahan di salah satu pasar otomotif terbesar di dunia.

Namun, enam tahun kemudian, Ford Motors akan kembali dan sekali lagi mencoba mencari tahu pasar Indonesia dengan manajemen, strategi, dan jajaran kendaraan yang baru. 

Namun, sebelum membahas hal tersebut, mari kita bahas terlebih dahulu fakta bahwa meskipun Ford Motors keluar dari Indonesia pada tahun 2016, Ford Motors bukan satu-satunya produsen mobil asal Amerika Serikat yang melakukannya.

Empat tahun kemudian pada tahun 2020, General Motors, yang merupakan perusahaan otomotif yang sangat besar, dan telah beroperasi di Indonesia selama beberapa dekade pada saat itu, juga mengumumkan bahwa mereka akan keluar dari Indonesia dan menyerahkan persaingan pasar kepada perusahaan-perusahaan Eropa, Jepang dan Korea Selatan.

Mereka juga dikenal sebagai penggerak pertama dan merupakan salah satu perusahaan otomotif tertua di dunia barat. Ford, misalnya, adalah perusahaan bernilai 50 miliar dolar AS pada tahun 2016, sedangkan General Motors, juga bernilai pada tingkat yang sama, yaitu 50 miliar dolar AS.

Pada saat pengumuman keluarnya mereka yang mana meninggalkan salah satu pasar terpenting di seluruh dunia yaitu Indonesia, Hal ini tidak hanya menandakan bahwa mereka telah menyerah pada kesempatan di masa depan, tetapi orang juga dapat dengan mudah mengatakan bahwa produsen mobil Amerika sekarang sudah lama pergi, dan mereka telah menyerahkan seluruh pasar kepada perusahaan-perusahaan mobil Eropa yang tersisa seperti BMW dan Mercedes, bersama dengan perusahaan-perusahaan Jepang seperti Toyota dan Honda, serta perusahaan-perusahaan Korea Selatan seperti Hyundai.

Penyebab lain yang menjadi perhatian adalah kekuatan pasar yang terus meningkat dari merek-merek otomotif Cina, yang telah berusaha untuk memperluas operasi mereka di Indonesia. 

Mengapa Otomotif Amerika Gagal di Indonesia?

Jadi, mengapa merek-merek otomotif terbesar Amerika gagal di Indonesia? Pada akhir tahun 1920-an, perusahaan raksasa asal Amerika Serikat, General Motors, masuk ke Indonesia sebagai salah satu produsen mobil pertama di negara ini.

Perusahaan ini merupakan salah satu penggerak pertama di pasar mobil Indonesia, dan seandainya mereka melanjutkan operasi ini, mereka akan menjadi perusahaan yang berusia satu abad pada tahun 2027.

Namun, hal itu tidak akan terjadi karena perusahaan ini mengalami likuidasi pada pertengahan tahun 1950-an.

Selama beberapa dekade beroperasi sebelum dilikuidasi, General Motors masih terus menjual ribuan kendaraan dan produk otomotif kepada jutaan masyarakat Indonesia.

Namun, harga kendaraan pada saat itu sebagian besar dibeli oleh keluarga-keluarga kaya, dengan sedikit keterjangkauan yang diberikan kepada penduduk lainnya.

Pada tahun 1956, General Motors di Indonesia dilikuidasi, dan aset-aset serta cabang-cabangnya dijual kepada perusahaan otomotif lokal Indonesia yang dikenal sebagai Gaja Motors. Gaja Motors yang membeli General Motors Cabang Djakarta merupakan penggerak ekonomi yang cukup besar, seperti yang dinyatakan oleh para sejarawan dan ekonom.

Seiring dengan tren otomotif yang terus berkembang, dan ekonomi Indonesia yang juga meningkat, General Motors kemudian melihat peluang lain di depan mata. Mengumumkan pada awal tahun 1990-an bahwa mereka akan kembali dengan menginvestasikan dana sebesar $110 juta dolar di Indonesia.

Selama beberapa dekade berikutnya, General Motors akan berdampingan dengan tantangan dalam lanskap persaingan otomotif yang terus berkembang. Pesaingnya dari Jepang, Eropa, dan bahkan pesaingnya dari Amerika, Ford, semuanya akan muncul dengan membangun pabrik mereka sendiri, mempekerjakan insinyur terbaik, dan menjual kendaraan dengan kualitas terbaik yang dapat mereka jual.

Indonesia merupakan basis manufaktur luar negeri yang sangat besar bagi merek-merek Jepang, dan mereka juga melihat potensi masa depan yang sangat besar yang ditawarkannya, bisa dibilang sebagai salah satu tempat terpenting di seluruh benua Asia.

Oleh karena itu, produsen mobil Jepang, seperti Toyota, Honda dan Mitsubishi akan mendominasi seluruh lanskap manufaktur otomotif Indonesia. Oleh karena itu, pada tahun 2020, ketika General Motors akan mengumumkan keluar dari Indonesia, mereka mengaitkannya dengan satu faktor, yaitu kinerja yang buruk.

Dilansir dari: YouTube Behind Asia, “Why American Cars Failed in Indonesia

Penulis: Abdullah Mubarak

Photo of admin

admin

Seorang penulis blog newbie, Terima kasih sudah berkunjung dan meluangkan waktunya untuk membaca tulisan saya :D

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button